Jakarta, 27 September 2023 – Sebagai bagian dari rangkaian inovasi membangun masa depan yang inklusif dan aksesibel terhadap disabilitas, Suarise kembali selenggarakan Accessibility Empathy Lab Pop Up Experience dalam pameran Jakarta Innovation Day 2023 selama 25 – 27 September 2023. Sebanyak 150 pengunjung pameran telah berpartisipasi dalam kegiatan interaktif yang disediakan pada stan Suarise.
Rahma Utami, Direktur Suarise menyatakan antusiasmenya menjadi bagian dari Jakarta Innovation Day 2023 yang diinisiasi oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan serupa perlu dibuat dengan frekuensi yang lebih sering untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya aksesibilitas digital di Indonesia.
“Teknologi digital yang aksesibel adalah kunci utama untuk mendorong inklusivitas dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, masih ada channel-channel digital yang belum memperhitungkan elemen aksesibilitas. Hal ini menjadi tantangan kita bersama,” ungkap Rahma.
Sebagai salah satu dari 46 stan dalam pameran Jakarta Innovation Day 2023, Suarise menghadirkan sejumlah aktivitas interaktif bagi para pengunjung, di antaranya: mencoba accessibility feature playstation, uji aksesibilitas digital aplikasi Trans Jakarta (TIJE) dengan role play pesan tiket menggunakan pembaca layar (screen reader), dan masih banyak lagi.
Empathy Lab Pop Up Experience membantu penggunanya dalam memahami tantangan aksesibilitas digital dan solusi akomodatif dari pemanfaatan teknologi yang untuk membantu keseharian teman-teman disabilitas.
Sebanyak 10 skenario perkenalan penerapan teknologi bagi disabilitas turut disajikan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan masyarakat umum tentang interaksi penyandang disabilitas dengan teknologi.
“Semua skenario yang ada di sini itu dibuat se-relate mungkin dengan pengalaman sehari-hari. Misalnya, pada aplikasi yang sudah ada di smartphone masing-masing. Tapi bisa dibuat secara aksesibel supaya juga bisa diakses oleh teman disabilitas. Pada dasarnya, aksesibilitas digital itu adalah hak yang harus didapatkan oleh semua orang. Utamanya, kemudahan dalam mencari, mengakses, dan menemukan informasi sesuai dengan kebutuhan. Hak tersebut itu harus dapat dipenuhi karena sudah menjadi hak yang mendasar bagi manusia,” lanjut Rahma.
Pengalaman yang Menggugah Empati
Tania dan Raissa dari Ragam Wajah Lara, salah satu pengunjung yang hadir dalam pameran tersebut menceritakan tentang pengalamannya ketika berinteraksi di stan Suarise.
Raissa menceritakan pengalamannya dalam mengoperasikan keyboard dan memainkan playstation dengan skenario sebagai seorang disabilitas. Ia mengaku sempat merasakan kesulitan karena belum terbiasa menggunakan teknologi dan alat bantu yang disediakan. Namun, kegiatan ini memberikan banyak pembelajaran baginya sebagai content creator di Ragam Wajah Lara untuk membuat konten-konten yang lebih aksesibel
“Pengalaman ini buat aku sadar, belum tentu hal yang kami buat itu sudah aksesibel. Padahal konten yang dimaksud cukup penting karena menyangkut tentang kesehatan mental. Ini menjadi pelajaran supaya bisa membuat konten yang lebih mudah untuk diakses. Seperti membuat video di Instagram dengan menambahkan subtitle supaya aksesibel untuk teman tuli. Terlebih, di awal pandemi kemarin, informasi seputar hal yang esensial untuk menjaga kesehatan (misal: menjaga jarak dan memakai masker) saja sulit dicari panduannya. Apalagi dengan disabilitas pasti membutuhkan usaha lebih. Pengalaman yang ditawarkan Suarise ini penting supaya kita bisa memahami kesulitan yang dialami teman disabilitas,” ungkap Raissa.
Lebih lanjut, Raissa juga menambahkan bahwa menurutnya, kegiatan ini sangat insightful, impactful, dan emphaty-full atau menggugah empati sesuai dengan judul labnya, ‘Empathy Lab Pop Up Experience’.
Hal ini juga diamini oleh Tania yang menceritakan latar belakangnya sebagai seorang Graphic Designer. “Saat menjalankan skenario dengan screen reader, aku jadi lebih aware untuk membuat konten lebih ramah disabilitas. Misalnya dengan menggunakan headings agar bisa dibaca oleh screen reader. Aku mengharapkan hal-hal seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Penting banget untuk terus dilakukan”, jelas Tania.
Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah ikut andil dalam meningkatkan aksesibilitas bagi disabilitas.
“Masih ada stigma bahwa teman disabilitas itu dependen atau bahkan dianggap beban. Hal ini terjadi karena belum banyak teknologi yang bisa membantu mereka. Aksesibilitas yang tinggi itu membantu teman disabilitas bisa menjadi independen. Tapi, hal ini perlu diakomodir melalui perubahan secara sistemik bahkan hingga level pemerintah. Tidak bisa kalau hanya 1-2 orang doang yang bergerak. Memang pasti tidak mudah. Tapi optimis pasti bisa”, tutup Tania.
Adapun kegiatan ini dapat dilangsungkan sebagai hasil kolaborasi dari berbagai pihak. Salah satu pihak tersebut adalah Information Society Innovation Fund (ISIF) Asia yang memiliki tujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan masyarakat tentang penyandang disabilitas. ISIF ASIA merupakan program pendanaan yang memiliki fokus untuk mendukung pengembangan internet dan pencapaian inklusi digital di kawasan Asia-Pasifik, termasuk di Indonesia.
Tentang Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Suarise bersama Bappeda DKI Jakarta dalam Jakarta Innovation Day 2023. Kegiatan Accessibility Empathy Lab Pop Up Experience merupakan bagian dari ISIF atau Information Society Innovation Fund Asia sebagai program pendanaan dan dukungan yang berfokus pada promosi pengembangan Internet dan inklusi digital di kawasan Asia-Pasifik.
ISIF ASIA memberikan dukungan bagi untuk proyek-proyek yang berkontribusi pada pertumbuhan teknologi Internet dan TIK untuk pembangunan sosial dan ekonomi. Suarise mendapat dukungan pendanaan penuh ISIF dalam program A11y Empathy Lab Pop Up Experience, A11y Bootcamp, A11y Design Challenge, dan Accessibility Issue Submission Challenge. ISIF ASIA bertujuan untuk mendukung inisiatif yang menangani masalah terkait Internet seperti akses, keterjangkauan, keamanan dunia maya, privasi online, hak digital, dan pengembangan konten lokal. ISIF ASIA mendorong pendekatan inovatif, kolaborasi, dan pembangunan kapasitas di kawasan. Program ini dilaksanakan oleh Pusat Informasi Jaringan Asia Pasifik (APNIC), sebuah registri Internet regional, dan telah mendukung proyek sejak didirikan pada tahun 2008. Pendanaan dan dukungan yang diberikan oleh ISIF ASIA telah berkontribusi pada berbagai inisiatif dan inovasi yang telah dilakukan. dampak positif pada pengembangan Internet dan inklusi digital di kawasan Asia-Pasifik.
Suarise adalah perusahaan sosial independen yang fokus mempromosikan yang memungkinkan kesamaan akses dan kesempatan bagi orang-orang dengan gangguan penglihatan (tunanetra) di industri digital dan platform online. Sejak didirikan pada 2017, Suarise menyediakan tiga layanan utama. Pertama, memberikan pelatihan vokasi terkait teknologi digital bagi tunanetra dan low vision agar dapat bekerja secara independen maupun sebagai tenaga tetap dalam perusahaan. Kedua, Suarise membuka konsultasi dan riset aksesibilitas digital, serta persiapan onboarding bagi perusahaan yang akan mempekerjakan disabilitas, khususnya tunanetra dan low vision. Ketiga, Suarise menyediakan jasa penulisan konten digital yang dilakukan para talents Suarise tunanetra dan low vision
Kontak Suarise
Public Relations: [email protected]
Leave a Reply