Sebuah langkah awal yang sejauh ini direncanakan adalah membangun online campaign. Blog ini salah satunya sebagai base information ketika orang ingin mengetahui tentang kampanye ini. Content dapat berubah sewaku-waktu namun update-an akan terbatas pada progress yang dihasilkan, peluang/kesempatan yang dimiliki, dan fakta yang dapat membangun dan mengembangkan kampanye ini.
Sejauh ini, baik media blog dan twitter baru merupakan usaha personal. Diharapkan ketika nanti kampanye ini benar2 terjalin antara pihak-pihak terkait, kedua media online ini dapat di kembangkan dan dijalankan bersmaa-sama oleh seluruh aspek tim kampanye.
Secara ide, saya sendiri terpikirkan untuk pengajuan pembuatan job database seperti JobsStreet atau JobsDB bangi kalangan tuna netra sebagai upaya 2 arah dalam mepromosikan kemampuan mereka. Arah pertama : ara tuna netra dapat memberikan informasi mengenai kompetensi yang mereka miliki, arah kedua: perusahaan juga memiliki field pencarian yang jelas serta dapat menghubungi orang yang menarik dan memiliki kompetensi yang dicari perusahaan. Harapannya dapat terjadi semacam interaksi juga disini. Yang saya tahu, perencanaan ke arah ini ternyata telah dimulai juga oleh PERTUNI (wah, ternyata ide kita sama ). Namun progress reportnya belum dapat dilaporkan disini.
Ketika prototype website ini jadi, maka langkah selanjutnya *yang sebeulnya dapat dilaksanakan secara pararel selama pembuatan prototype website* adalah database dari para tuna netra berkompetensi. Nantinya data ini dapat dimasukan baik secara offline (dari pembangun ‘jobsDB’ nya) maupun online personal tiap tuna netra. maka dari iu, selain database awal yang tealh dimiliki, diperlukan upaya promosi di kalangan tuna netra sendiri tentang keberadaan web ini sendiri untuk membantu aksebilitas mereka dalam memasuki dunia kerja. Hal ini akan terus menerus berjalan.
Sambil menunggu jobs DB ini selesai, kampanye pada tahap Conditioning sudah dapat mulai digencarkan.
Setelah web siap dan sekiranya database dalam si ‘JobsDB’ ini dirasa mencukupi, barulah diadakan semacam Grand Launching. Jika dalam tahapan kampanye, hal ini berbarengan dengan tahapan informing, dimana goalnya adalah terbukanya kesempatan interview yang adil bagi para tuna netra. Saran saya betul-betul berupa suatu acara offline yang didukung oleh segenap mass media terkait dengan mass publication dan mass communication. Bentuk offline event nya sendiri sejauh ini masih seperti yang saya rencanakan di tugas akhir, paduan antara Experience, music, talk show, dan exhibition dimana pihak-pihak yang diundang betul-betul bukan sembarang pihak (okay, terdengar agak kurang riil objeknya, tapi saya rasa cukup ngerti kan?)
ohya…semoga bisa diwujudkan.
Segala partisipasinya akan kami hargai 😀
Leave a Reply