Tantangan Aksesibilitas

gambar troli di tengah rak supermarket

Rekomendasi Aplikasi Belanja Minimarket Online Untuk Tunanetra

3024 4032 suarise

Teknologi pembaca layar pada smartphone saat ini memudahkan tunanetra untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Mulai dari memesan makanan siap santap hingga kebutuhan transportasi, semua  bisa dilakukan secara online. Begitu pun dengan bahan makanan dan belanja bulanan lainnya, tunanetra juga bisa memesan secara mandiri salah satunya melalui aplikasi minimarket online. 

Sayangnya, tidak semua aplikasi minimarket online tersebut bisa diakses dan nyaman untuk digunakan oleh pengguna tunanetra. Lalu, dari sekian banyak aplikasi yang beredar, mana yang merupakan aplikasi belanja supermarket online yang bisa diakses oleh tunanetra?

Nah, kali ini gue akan mencoba untuk mengulas beberapa aplikasi minimarket online dari sudut pandang pengguna tunanetra. Sebagai catatan, perangkat yang digunakan pada review ini adalah iPhone 7 Plus dengan sistem operasi iOS 13.4.1. Sementara untuk pembaca layar yang digunakan adalah VoiceOver yang merupakan pembaca layer bawaan dari iPhone.

Baca Juga Cara Mengaktifkan Pembaca Layar Voice Over di iPhone/iPad

Dari semua aplikasi belanja minimarket online yang ada, gue pilih dua aplikasi yang menurut gue paling populer dan memiliki jumlah gerai terbanyak di Indonesia. Kedua aplikasi tersebut adalah AlfaGift dari Alfamart dan KlikIndomaret dari Indomaret. 

Bagaimana hasilnya ya? Apakah keduanya cukup mudah diakses dan nyaman digunakan oleh tunanetra? Yuk, simak review aplikasi belanja minimarket online ala tunanetra berikut ini!

Gambar troli belanja

Mana yang lebih mudah diakses tunanetra: Alfamart atau Indomart?

AlfaGift, Versi 4.0.14, Minimarket Online dari Alfamart

Pertama membuka aplikasi AlfaGift, semua informasi di halaman utama dapat terbaca dengan cukup jelas oleh VoiceOver. Begitu pun untuk kelima tab yang ada di bagian bawah, yaitu  Home, Product, Basket, Promo, dan More, semuanya terbaca dengan jelas.

Setelah melakukan sedikit screening, gue langsung saja mencoba untuk membuat akun agar dapat melakukan pembelian. Proses pembuatan akun cukup mudah. Berikutnya, gue coba memilih tombol Shop Now dan melakukan pencarian barang yang dibutuhkan dengan menekan tombol Search, kemudian mengetikkan nama barang yang dicari. Hasilnya, VoiceOver dapat membacakan dengan jelas semua produk yang muncul pada hasil pencarian. Tak hanya terbaca, proses pemilihan barang dan jumlah yang diinginkan pun dapat dilakukan dengan mudah. Namun entah kenapa, beberapa kali tombol Back untuk kembali ke halaman sebelumnya setelah melakukan pencarian sempat tidak terbaca. Tidak selalu, hanya beberapa kali saja gue mengalami hal ini. 

Lanjut ke tahap berikutnya, yaitu untuk pengisian alamat dan cara pembayaran. Tidak ada masalah untuk pemilihan cara pembayaran, walaupun interface-nya agak membingungkan untuk pembaca layar.

Masalah muncul ketika melakukan pengisian alamat. Untuk pengisian berupa text seperti Label, Alamat Lengkap, dll sebenarnya tidak ada masalah. Masalahnya, aplikasi AlfaGift mengharuskan pengguna untuk melakukan pointing atau menempatkan pin di titik alamat, yang mana ini tidak mungkin dilakukan oleh pembaca layar. Pada tahap ini gue terpaksa meminta bantuan orang awas (non-tunanetra) untuk menempatkan pin pada alamat yang sesuai. Setelah masalah pin ini selesai dan data alamat tersimpan, gue bisa dengan mudah menggunakan aplikasi AlfaGift untuk melakukan pemesanan berikutnya. 

Baca juga tulisan Reza Akbar (Ega) lainnya di sini

KlikIndomaret, Versi 2003100, Minimarket Online dari Indomaret

Pertama membuka aplikasi KlikIndomaret, perasaan gue langsung tidak enak. VoiceOver langsung membacakan semua informasi yang tampil pada layer tanpa bisa dikendalikan, dan hal ini bukanlah pertanda baik. Benar saja, setelah mencoba berbagai cara, gue tetap tidak bisa melakukan apa-apa pada aplikasi KlikIndomaret ini.

Testing Langsung belanja online bareng Tunanetra

Kesimpulan

Setelah membandingkan aplikasi AlfaGift dengan KlikIndomaret, gue menobatkan aplikasi AlfaGift sebagai aplikasi belanja supermarket online yang lebih bisa diakses untuk tunanetra. Walaupun ada sedikit masalah, tapi menurut gue masalah tersebut termasuk kategori minor yang masih bisa ditoleransi. Sementara untuk KlikIndomaret, sama sekali tidak dapat digunakan oleh pengguna tunanetra.

Dengan adanya review ini, gue berharap dapat membuka mata para pengembang aplikasi bahwa selalu ada kemungkinan aplikasi buatan mereka akan digunakan oleh tunanetra. Untuk itu, ada baiknya pengembang aplikasi mengetahui dan mempelajari bagaimana pembuatan aplikasi yang bisa diakses dengan pembaca layar agar dapat bermanfaat untuk teman-teman tunanetra. 

Baca dan tonton juga Aksesibilitas Aplikasi Ojek Online.

Nah, sekian review aplikasi belanja supermarket online ala tunanetra. Suka dengan review ini? Jangan lupa share review dan informasi ini ke teman, sahabat, dan keluarga kalian, ya!

Ditulis oleh Moh. Reza Akbar Ardiansah, VIP Talent Suarise

Cek tulisan Ega dan content writer tunanetra lainnya di talents.suarise.com

 

Bagikan ke lini masa Anda untuk mendukung iklim inklusif di Indonesia

Cara Mengaktifkan Screen Reader Pada iPhone & iPad

150 150 Rahma Utami

Perangkat Apple, baik itu iPhone, iPad, maupun Macbook, memiliki beragam fitur aksesibilitas yang membuat gadget ini sangat ramah terhadap pengguna difabel dari berbagai macam kondisi. Salah satu contoh assistive teknologi yang digunakan adalah screen reader. Pada perangkat Apple baik iPhone iPad ataupun Mac, screen reader yang digunakan adalah VoiceOver. VoiceOver ini tidak perlu diinstal dan sudah tersedia di dalam perangkat secara gratis. Cara mengaktifkan VoiceOver di iPhone pun terbilang mudah.

Sebelum mengaktifkan fitur VoiceOver di iPhone atau iPad, ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan dan diatur terlebih dahulu agar nantinya memudahkan untuk melakukan simulasi screen reader bagi orang-orang yang belum terbiasa menggunakan screen reader.

Hal yang harus diperhatikan sebelum mengaktifkan screen reader di Apple

Sebagai catatan gestur penggunaan layar saat screen reader diaktifkan akan mengalami penyesuaian. Diantaranya:

  • Tap diganti menjadi klik dua kali
    Untuk mengaktifkan suatu tombol atau kontrol tidak bisa hanya dengan satu kali klik saja melainkan dengan double klik atau ketuk layar 2 kali.
  • Scroll dengan tiga jari
    Untuk scroll halaman, tidak bisa menggunakan 1 jari yang di usap atas bawah, melainkan dengan menggunakan tiga jari yang diletakkan di layar ganti sapu secara vertikal
  • Tap untuk baca
    Screen reader tidak membaca layar otomatis, melainkan fokus screen reader (ditandai dengan outline hitam) harus digerakan ke elemen/tulisan yang ingin dibaca.

Dan untuk menggerakkan dari satu tulisan atau dari satu kalimat, atau dari satu menu ke menu lainnya bisa menggunakan salah satu dari ketiga cara berikut:

  • Menempelkan 1 jari ke layar dan dengan menggunakan gesture kiri ke kanan atau kanan ke kiri. Gerakan dari kiri ke kanan artinya menuju komponen berikutnya. Sedangkan gerakan dari kanan ke kiri artinya menuju komponen sebelum. Ini adalah geser default atau linear.
  • Menyentuhkan jari dimana saja, di atas komponen atau hal yang ingin dipilih atau dibaca. Catatan, ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang masih memiliki daya lihat karena untuk menyentuhkan jari tepat diatas posisi hal yang ingin dibaca membutuhkan kemampuan melihat
  • Menyentuhkan jari ke atas layar dan tidak mengangkat sama sekali sampel digerakkan ke berbagai daerah di layar. Voice over akan menyebutkan apapun yang dilalui oleh jari.

Nah, setelah ini semoga ga kaget, makawaktunya untuk mengaktifkan Voicover di perangkat Applenya langsung. Tulisan ini menggunakan tangkapan layar iPad ya.

Cara mengaktifkan fitur screen reader pada iPhone

Untuk mengaktifkan voice over atau screen reader pada iPhone, silakan ikuti tahap-tahap di berikut ini:

  1. Buka setting atau sistem referensi pada perangkat Apple.
  2. Cari settings bagian General atau Umum jika menggunakan bahasa Indonesia. Klik.
  3. Cari menu accessibility atau aksesibilitas di bawah section general. Contoh kali ini menu tersebut terletak pada urutan ke-6 setelah About. Klik.
    Screen shot saat General settings di klik
    Di dalam sub menu accessibility ada berbagai macam pilihan. Seluruh pilihan ini untuk memfasilitasi berbagai kondisi dari berbagai latar belakang disabilitas, tidak hanya untuk keterbatasan visual saja.
  4. Karena artikel ini fokus untuk mengaktifkan screen reader, maka pilih opsi paling atas yaitu voice over. Jika belum diaktifkan maka toggle sebelah kanan akan memiliki tulisan off. Klik VoiceOver.
    Screenshot setting aksesibilitas di iPad
  5. Klik VoiceOver di halaman pilihan fitur aksessibilitas tidak langsung mengaktifkan screen reader pada iPhone. Jadi untuk mengaktifkannya, klik pada tombol toggle sebelah kanan tulisan voice over sehingga berubah dari tulisan O dan berwarna pucat, menjadi warna hijau dan tulisannya berubah menjadi I.
    Screenshot setting VoiceOver di iPad

Setelah VoiceOver diaktifkan, iPhone atau iPad akan langsung berbunyi “VoiceOver on”.

Pengaturan yang sebaiknya dilakukan sebelum mengaktifkan Screen Reader

Sebelum kita mengaktifkan voice over, ada baiknya melakukan setting beberapa setting ini terlebih dahulu:

Screenshot setting VoiceOver di iPad yang harus diatur sebelum mengaktifkan voiceover

  • Speaking Rate
    Seorang tunanetra umumnya menggunakan speaking rate yang sangat cepat sehingga seringnya tidak tertangkap orang awas. Tapi hal ini bisa diatur. Hanya dengan menggeser kiri-kanan pada bagian speaking rate, maka kecepatan VoiceOver bisa disesuaikan dengan kapasitas pengguna. Geser ke kiri untuk mengurangi kecepatan, geser ke kanan untuk mempercepat. Untuk mengetahui kecepatannya, VoiceOver harus dinyalakan terlebih dahulu. Namun, agar aman, sebelum mengaktifkan VoiceOver, untuk yg belum terbiasa bisa menempatkan pengaturan di posisi tengah, ataupun posisi dimanapun di sisi kiri.
  • Typing Style
    Pada bagian typing style saat menjadi Direct touch typing. Hal ini berguna agar pada saat virtual keyboard muncul, kita dapat mengetik seperti umumnya dengan cara langsung klik huruf di keyboard. Jika ini tidak dipilih, maka untuk menginput setiap alfabet dalam keyboard, kita harus klik 2 kali disetiap tombol huruf/tandabacanya.
  • Double-tap Timeout
    Pastikan double-tap timeout tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Normalnya ini diset 0,25 detik

Tambahan pengaturan: Accessibility Shortcut.

Accessibility Shortcut berguna agar memudahkan untuk mengaktifkan fitur aksesibilitas tanpa harus membuka setting setiap saat. Berikut ini cara untuk menambahkan Accessibility Shortcut.

  1. Kembali ke menu aksesibilitas atau accessibility, scroll ke bagian yang paling bawah yaitu Accessibility shortcut.
    Screenshot posisi opsi accessibility shortcut di iPad
  2. Pilih VoiceOver hingga ada tanda centang biru di sebelah kirinya.
    Screenshot saat VoiceOver dipilih di Accessibility Shortcut
  3. Selanjutnya, kita keluar dari menu accessibility, dan mulai pengaturan pada menu Control Center yang posisinya tepat setelah opsi General.
    Screenshot Control Center - Costumise Control
  4. Pilih customize control, dan tambahkan accessibility shortcut ke dalam pilihan yang ada di sebelah atas. Caranya adalah dengan menekan tombol +.
    Screenshot Control Center saat Accessibility Shortcut belum dipilih
  5. Accessibility Shortcut yang tadinya berada di kotak bawah akan otomatis pindah ke kotak bagian atas jika telah aktif. Pastikan bulatan di sebelah kiri Accessibility Shortcut sudah berwarna merah dengan tanda -.

Cara mengaktifkan VoiceOver selain melalui Settings.

Jika semua poin di atas telah di set maka ada beberapa cara mengaktifkan screen reader VoiceOver. Sebelumnya pastikan volume perangkat sudah dinaikkan hingga batas terdengar telinga.

Via Settings

Pergi ke menu jenderal accessibility voice over, geser togel sebelah kanan bagian tuli voice over sehingga berubah dari tulisan o dan berwarna pucat, menjadi hijau dan tulisannya berubah menjadi I.

Jika ingin mematikan voice over dari cara yang ini, maka ketuk 2 kali di tempat yang sama hingga togel yang hijau berlabel i berubah menjadi putih berlabel o

Via Control Center

Melalui control Center atau yang biasanya setting untuk membuat layar lebih gelap atau lebih terang, klik pada tombol aksesibilitas yaitu tombol yang yang bergambar badan manusia di dalam lingkaran.

Pilihan voice over akan keluar klik hingga centang putih muncul di sebelah kiri tulisan Voice Over.

Untuk memberhentikan voice over dari shortcut yang sama klik 2 kali pada voice over hingga centangnya menghilang.

Via tombol fisik

Cara lainnya adalah dengan menggunakan tombol fisik, yaitu tombol home (tombol bulat yang berlokasi di bagian bawah iphone), atau tombol power pada iPhone X.

Caranya tekan dengan cepat 3 kali tombol home di bagian bawah iPhone pada generasi iPhone lama, atau tekan 3 kali dengan cepat tombol power pada iPhone X. Jika fitur aksesibilitas yang dipilih pada shortcut hanya voice over, maka tanpa perlu memilih apa-apa voice over langsung aktif.

jika fitur aksesibilitas yang dipilih lebih dari satu atau tidak hanya voice over saja, maka akan muncul dialog atau pop up pilihan fitur aksesibilitas mana yang ingin diaktifkan. Jika hal ini terjadi pada perangkat anda klik pada bagian voice over hingga muncul tanda centang biru di sebelah kanan tulisan voice.

Setiap cara mengaktifkan voice over yang disebutkan di atas bisa dinonaktifkan dengan salah satu teknik diatas pula. Yang tidak harus sama dengan proses mengaktifkannya. Sebagai contoh voice over diaktifkan dengan pilihan a A tapi dinonaktifkan dengan cara C.

Nah, sekarang kamu sudah siap untuk menggunakan screen reader di iPhone!

Mengenai bagaimana tunanetra mengoperasikan sosial media dengan menggunakan screen reader, silakan cek video Youtube ini.

Selamat mencoba dan jangan lupa tambahkan altex di setiap gambar yang kamu unggah baik di blog website ataupun sosial media juga tagar #BisaDiakses kalau sudah.

Terima kasih telah berpartisipasi untuk membuat digital platform semakin inklusif bagi semua orang dari berbagai kalangan.

.

Bagikan ke lini masa Anda untuk mendukung iklim inklusif di Indonesia
ilustrasi pria memegang kartu prakerja

Situs Kartu Prakerja, Apakah Aksesibel Bagi Tunanetra?

1181 949 Juwita Maulida

Sejak 11 April 2020, pemerintah telah meluncurkan Program Kartu Prakerja. Dikutip dari situs resminya, Program Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya. Di tengah dampak ekonomi imbas COVID-19, program ini menjadi harapan bagi mereka yang  kehilangan pekerjaan, tak terkecuali penyandang tunanetra. 

Apakah situs Kartu Prakerja aksesibel untuk penyandang tunanetra? Yuk cari tahu lebih lanjut di ulasan berikut!

Langkah Pertama – Pembuatan Akun Kartu Prakerja

Langkah awal saat kita ingin mengakses Program Kartu Prakerja adalah membuat akun. Pertama, kunjungi website Program Kartu Prakerja, dan cari tautan “daftar sekarang. Kemudian kita harus mengisi alamat email dan password. Selanjutnya, kita wajib mencentang persetujuan kebijakan privasi serta syarat dan ketentuan, sebelum menekan tombol “daftar”. 

Pada tahap ini, penyandang tunanetra dapat mendaftar secara mandiri menggunakan perangkat laptop atau ponsel pintar yang dilengkapi software pembaca layar. Form pengisiannya pun cukup sederhana dan bisa diakses untuk pembaca layar. Sebagai catatan, ketika kita telah menekan tombol “daftar”, server akan mengirimkan email untuk melakukan verifikasi. Cara ini juga lebih mudah dibandingkan jika penyandang tunanetra harus mengisi kode verifikasi yang kadang berbentuk gambar atau grafik.

Baca juga tulisan Juwita lainnya di sini

Langkah Kedua – Verifikasi KTP

Tahap berikutnya adalah verifikasi KTP. Terdapat  dua kolom pengisian yang harus diisi, yaitu kolom nik KTP dan tanggal lahir. Untuk verifikasi KTP, kita harus memasukkan 16 digit angka NIK. Sedangkan untuk tanggal lahir, kita bisa mengedit tanggal yang tertera pada kolom. Misal  “13-10-1988”. Setelah kita mengetikkan tanggal lahir, akan muncul beberapa pilihan yang harus kita “enter”. Misalnya “Kamis, 13 oktober 1988”. 

Untuk verifikasi KTP pada Program Kartu Prakerja, sebaiknya dilakukan menggunakan perangkat komputer. Berdasarkan pengalaman pribadi, sering terjadi kesalahan saat memilih tanggal lahir ketika menggunakan smartphone. Misalnya, ketika sudah memilih opsi “Kamis, 13 Oktober 1988,” justru yang tercantum “Rabu, 12 Oktober 1988”, sehingga muncul keterangan “data tidak valid”. Namun, saat menggunakan laptop, navigasi dan pemilihan tanggal lahir lebih aksesibel bagi tunanetra. 

 

Langkah Ketiga – Melengkapi Data Diri

Pada tahap ini, penyandang tunanetra mulai menemukan tantangan aksesibilitas pada website Program Kartu Prakerja. Langkah ketiga berkaitan dengan melengkapi data diri. Mulai dari nama lengkap dan alamat sesuai KTP atau alamat domisili. Di bagian form kedua terdapat kolom tentang jenis kelamin, status bekerja, pendidikan terakhir, dan topik pelatihan yang diminati. Secara visual, kedua form ini terbagi menjadi bagian sebelah kiri dan kanan layar. Hal inilah yang menjadikan pengisian form ini kurang aksesibel bagi tunanetra. 

Ketika mencapai akhir form bagian pertama, penyandang tunanetra tidak bisa langsung bernavigasi pada form bagian kedua. Untuk berpindah ke bagian kanan layar, kita harus mengarahkan kursor menggunakan touchpad, baru kemudian dapat bernavigasi dengan tombol “tab”. Untuk diketahui, penyandang tunanetra yang mengoperasikan perangkat komputer yang dilengkapi screen reader selalu bernavigasi dengan tombol-tombol pada keyboard , alih-alih touchpad atau mouse. Di samping kendala bernavigasi, ketika kita berpindah dengan tombol “tab” pada setiap kolom pengisian, title kolom tersebut tidak diberikan keterangan, sehingga kita tidak dapat mengetahui sedang berada pada kolom pengisian dengan judul apa.

Berikutnya, kegiatan mengunggah foto KTP dan swa-foto bersama KTP. Kegiatan ini ternyata cukup merepotkan bagi penyandang tunanetra. dalam pengambilan foto, mereka harus dibantu oleh orang awas. Belum lagi menentukan ukuran foto yang harus disesuaikan, yaitu maksimal 2 mb. Lalu ditambah dengan usaha mengunggah foto yang seringnya tidak berhasil pada percobaan pertama. Sebagai trik, ketika akan mengunggah foto yang telah disesuaikan ukuran file-nya, cobalah mengirimkannya ke WhatsApp, karena dengan mengirimkannya melalui WhatsApp, biasanya ukuran foto akan diperkecil secara otomatis. Berdasarkan pengalaman pribadi, cara ini berhasil dilakukan.

Langkah Keempat – Verifikasi Nomor Handphone

ilustrasi tangan seseorang memegang handphone

Tahap keempat program kartu prakerja dengan verifikasi nomor handphone

Di tahap ini, kita harus mengisi nomor handphone yang aktif. Setelah mengisi pada kolom nomor HP, kita bisa menekan link “kirimkan kode verifikasi”. SMS kode verifikasi akan dikirimkan ke nomor HP yang kita cantumkan dan kemudian kita bisa mengetikkan 6 digit angka di kolom kode verifikasi pada laman Kartu Prakerja. Kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS tersebut, memiliki batas waktu penggunaan selama 15 menit. 

Untuk pengisian verifikasi nomor HP dapat dilakukan secara mandiri oleh penyandang tunanetra. Dengan menggunakan perangkat laptop atau smartphone yang telah di-install software pembaca layar, tahap ini cukup aksesibel bagi tunanetra sama seperti pembuatan akun dan verifikasi KTP.

Langkah Kelima – Mengerjakan Tes

Tahap kelima pada Program Kartu Prakerja adalah mengerjakan tes. Tes ini terdiri dari 18 soal pilihan ganda dengan komposisi tes motivasi diri dan kemampuan dasar. Waktu pengerjaannya adalah 25 menit.

Dari segi aksesibilitas untuk penyandang tunanetra, banyak yang perlu dikoreksi dari tahap kelima program kartu prakerja ini. Pertama, terdapat soal-soal tes yang menyertakan keterangan tabel atau diagram batang. Soal-soal tersebut tidak terbaca oleh screen reader, sehingga penyandang tunanetra harus didampingi orang awas selama mengerjakan tes. 

Kedua, ketika kita memilih opsi jawaban dengan mencentang checkbox, kata “uncheck” pada kotak centang tidak berubah menjadi “check”. Padahal secara visual, jawaban yang kita pilih telah tercentang. Hal serupa juga terjadi pada bagian atas layar yang mencantumkan link-link urutan soal nomor 1 hingga 18. Fungsi link-link tersebut adalah untuk bernavigasi dan memberikan keterangan soal-soal yang sudah atau belum dikerjakan. Secara visual, link soal yang telah dikerjakan akan tercentang. Akan tetapi, lagi-lagi screen reader tidak membacakan tanda centang pada soal-soal tersebut, sehingga bagian ini juga tidak aksesibel bagi tunanetra. 

Poin terakhir adalah tidak adanya “heading” pada tampilan soal. Jika bernavigasi dengan screen reader, bagian paling atas adalah link-link soal, kemudian tampilan soal yang sedang dikerjakan beserta opsi jawabannya. Jika penyandang tunanetra menelusuri dari bagian atas tampilan ini, mereka harus melewati 18 baris link soal untuk menuju soal yang sedang dikerjakan. Dengan adanya “heading” pada soal yang sedang dikerjakan, maka penyandang tunanetra bisa melewati link-link soal dan langsung lompat ke soal yang akan dikerjakan.

Mendapatkan pekerjaan dan mengakses program pemerintah seperti Kartu Prakerja merupakan hak semua WNI, termasuk penyandang tunanetra. Oleh karenanya, segi aksesibilitas pada website program ini dan berbagai situs layanan publik lainnya wajib dipenuhi. Dengan adanya website layanan publik yang bisa diakses bagi tunanetra, maka diharapkan mereka juga mendapatkan akses informasi yang layak. Semoga hal ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah di masa mendatang.

 

Ditulis oleh Juwita Maulida, VIP Talent Suarise

 

Bagikan ke lini masa Anda untuk mendukung iklim inklusif di Indonesia

Alt Teks: Aksesibilitas Media Sosial untuk Pengguna Tunanetra

150 150 Theresia Suganda

Fitur Alt-teks di Instagram

Pada akhir November 2018 lalu, Instagram mengumumkan dua peningkatan baru untuk mempermudah orang-orang tunanetra atau dengan gangguan visual menggunakan Instagram. Pembaruan pertama ialah pengadaan teks alternatif (alt text) otomatis sehingga pengguna dapat mendengarkan deskripsi foto melalui teknologi pembaca layar (screen reader). Fitur ini menggunakan teknologi pengenalan objek untuk membacakan daftar benda yang mungkin terkandung di dalam foto. Pembaruan kedua ialah pengadaan kustomisasi teks alternatif sehingga pengguna dapat menambahkan deskripsi foto yang lebih kaya.

Manfaat Pembaruan Instagram Bagi Tunanetra

Alt text otomatis sebenarnya sudah cukup baik. Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) sudah mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk generik yang terlihat jelas pada foto. Misalnya, bentuk-bentuk generik seperti manusia, bangunan, dan langit. Hanya saja, (saat tulisan ini dibuat) teknologi tersebut masih belum dapat membaca bentuk-bentuk gambar di luar foto, seperti komik, e-poster, atau infografik.

gambar tahapan pengaturan lanjutan instagram untuk memberi keterangan gambar

Pengaturan lanjutan instagram untuk memudahkan tunanetra membaca bentuk gambar (foto: net)

Sementara itu, fitur kustomisasi alt text tersedia pada pengaturan lanjutan (advanced setting). Pengguna dapat memilih menu Write Alt Text, mengisi deskripsi, lalu menyimpannya. Pengguna juga dapat menyunting foto-foto yang sudah terkirim dan menambahkan alt text. Instagram membatasi alt text pada 100 karakter untuk mengajak pengguna berpikir dan tidak sekadar menyalin tempel (copy and paste) caption ke dalam deskripsi foto.

Seminggu setelah fitur ini hadir, saya dan Ega, salah satu peserta pelatihan Digital Content Writing yang diadakan Suarise, mengadakan uji coba penggunaan fitur. Saya menguji kustomisasi alt text dan Ega menguji keterbacaannya pada screen reader. Hasilnya buat kami berdua memuaskan. Saya jadi punya ruang untuk mendeskripsikan isi foto lebih dari sekadar menggambarkan konten foto tetapi juga memberi konteks. Dari sisi pengguna tunanetra, Ega mengalami perjalanan pengguna (user journey) yang lebih singkat untuk mendapatkan pesan dalam kiriman foto. Ega menggambarkan, tanpa alt text, yang dia dapatkan adalah sekadar keterangan (caption) foto. Caption tersebut kadang terpotong atau kadang tidak menjelaskan dengan detail konteks di dalam foto. Misalnya, pada foto secangkir kopi yang diberi caption “Selamat pagi!”. Sementara itu, dengan alt text, dia mendapatkan konteks pesan yang lebih menyeluruh lewat deskripsi gambar dan caption. Misalnya, dengan deskripsi foto “secangkir kopi di pagi hari” dan caption “Selamat pagi!”.

Tonton Bagaimana Screen Reader membaca Instagram

Bandingkan dengan kita yang awas. Hanya dengan melihat foto, kita sudah mendapatkan konteks pesan keseluruhan kiriman, bahkan sebelum kita membaca caption (dan komen-komen) lebih lanjut. Keberadaan alt text tidak hanya memudahkan perjalanan bagi pengguna tunanetra, tetapi juga menjembatani perpindahan pesan dan makna dari satu pengguna ke pengguna lainnya.

ilustrasi media sosial dalam smartphone

Ilustrasi instagram pada smartphone (foto: net)

Kamu Content Creator? Yuk Ikut Membuat Instagram dan Sosial media semakin #BisaDiAkses!

Kesetaraan Akses Media Sosial untuk Tunanetra

Pengadaan fitur alt text otomatis dan kustomisasi alt text oleh Instagram merupakan salah satu upaya memberi kesetaraan akses bagi pengguna tunanetra atau dengan gangguan visual. Langkah ini bukan yang pertama dilakukan di ranah media sosial; fitur serupa sudah ada di Facebook dan Twitter sejak 2016. Di media digital secara umum aksesibilitas tidak berhenti di pengadaan alt text pada foto atau gambar saja. Aksesibilitas juga mengacu pada desain perangkat, produk, dan lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar individu dengan disabilitas atau gangguan sensorik dapat berhasil menggunakan perangkat atau produk.

Kesetaraan aksesibilitas media sosial untuk pengguna tunanetra menjadi isu yang semakin relevan mengingat semakin berkembangnya penggunaan media sosial. Menurut Global Digital 2019 Reports yang dirangkum oleh WeAreSocial dan Hootsuite, pengguna aktif media sosial di Indonesia sudah mencapai 56% dari total populasi. Dalam angka tersebut termasuk teman-teman pengguna tunanetra atau dengan gangguan visual yang juga menggunakan media sosial sebagai sarana berkomunikasi.

Inklusi dengan menyediakan akses media sosial yang setara adalah solusi saling menguntungkan bagi pengguna tunanetra atau dengan gangguan visual dan pengguna awas, yaitu untuk transfer informasi dan pengetahuan secara dua arah. Fitur aksesibilitas seperti alt text bisa jadi kesempatan bagi Anda, yang selama ini fokus ke estetika konten visual, untuk menjangkau pengguna tunanetra yang bisa jadi adalah sasaran komunikasi Anda juga.

Ditulis oleh Theresia Suganda, Project Manager untuk Suarise.

 

Bagikan ke lini masa Anda untuk mendukung iklim inklusif di Indonesia